Selasa, 07 Mei 2013

Kisah Roman Kelam 2008

Gue dulu pernah punya seorang kekasih sebut saja namanya "Manda" dia adalah wanita yg berkarakter jarang ada dan jarang ditemui dikehidupan gue sehari-hari bersosialisasi didunia nyata.
Pertemuan gue dan dia pertama kali adalah didalam sebuah swalayan milik sahabat gue dan dia adalah salah satu karyawati diswalayan tsb.

Wajahnya yg sangat-sangat menawan dan tingkah lakunya yg manja seringkali membuat para pelanggan yg datang berkunjung ke swalayan mencuri-curi pandang kearahnya.

Gue berkenalan dengannya setelah beberapa hari gue sering bolak-balik ke swalayan tsb dgn dikenalkan oleh ibu dari sahabat gue dan tidak butuh waktu yg lama isyarat hati kami pun terhubung layaknya energi magnet yg saling tarik menarik kedepan hingga menjadi satu.

Banyak lelaki yg mengejar cintanya sampai para lelaki yg mengejar dan ditolak cintanya membuat suatu gosip yg tidak enak didengar oleh telinga gue dan itu wajar saja dgn wajah cantik dan sifat manjanya menarik lawan jenis untuk berbuat atau bertindak diluar nalar contoh seperti seorang pria yg bekerja digame center yg berada dilantai 1 swalayan seketika tidak terima melihat kemesraan kami berdua dan dia melontarkan kata-kata yg tidak pantas namun gue hanya diam dan tertawa sedikit sinis.

Setelah kejadian yg tidak mengenakkan tsb akhirnya kekasih gue memutuskan untuk berhenti dari swalayan tempat ia bekerja dan kisah kami terus berlanjut dgn babak yg tidak diduga pula yaitu mantan pacarnya yg seorang atlet tinju tiba-tiba datang lagi menemuinya dan berkata ingin mengajak balik namun ia tolak dgn halus dan hasilnya malah berujung ribut karna silelaki tidak terima dgn keputusannya itu.

Hari berikutnya ia pun mencurhatkan seluruh keluh kesahnya yg selama ini ia pendam kepadaku sambil sesekali menetes air matanya dan bersuara tersedu-sedu.

Dua minggu sudah kami menjalani kisah kami yg memang dibilang tidak gampang untuk melewati kebersamaan kami tsb dimana banyak saja cerita dukanya digosipkan ini itulah belum lagi orang tuanya yg tidak menyetujui hubungan kami berdua begitu pula dgn orang tua gue , meskipun begitu kami tidak menyerah dan terus optimis dalam menjalaninya walau kulihat nampak dari raut wajahnya bahwa ia lelah untuk semua ini tapi aku tidak henti-hentinya memberikan ia semangat.

Sebulan kemudian gue bermimpi buruk yaitu gue bermimpi bahwa ia berjalan kearah cahaya sambil dibawa dua orang yg berbaju putih dia menoleh kepadaku sambil tersenyum didalam mimpi tsb.

Mimpi gue itu akhirnya gue ceritakan kepadanya dan ia menanggapinya dgn tersenyum sambil berkata bahwa semua itu hanyalah sebuah mimpi yg merupakan adalah bunga tidur belaka.

Dan pada keesokan harinya perasaan gue biasa saja tidak ada hal yg aneh karna kemarin kami sudah bercakap-cakap sambil bercanda tertawa riang gembira dan gue tidak menyangka bahwa hari itu adalah hari terakhir gue melihat senyuman manisnya karna tiba-tiba kakak sahabat gue mengabari dari ponsel gue dan bertanya bahwa apakah benar ia "Manda" t'lah meninggal dan gue menanggapi dgn tertawa sambil seraya berkata "haha orang tadi malam kita masih ngobrol biasa kok kak" tapi kakak sahabat gue ngotot bilang bahwa ibunya pergi melayat kerumahnya dan tanpa banyak bicara aku pun mengakhiri percakan lewat telpon dan segera menuju kerumahnya.

Dan benar saja ternyata didepan rumahnya t'lah terpasang bendera untuk orang yg meninggal gue pun bergegas masuk kerumahnya karna ingin memastikan kebenaran itu dan ibunya dgn tersenyum membukakan penutup kain dihadapan dan dgn wajah yg pucat ia sudah terbaring kaku.

Gue sudah tak bisa berkata apa-apa lagi setelah melihat semuanya dan hanya duduk termenung memandangi wajahnya yg pada hari kemarin masih tampak berbinar-binar dgn senyuman manjanya yg khas.

Semua yg sudah terjadi tidak bisa diulang kembali karna waktu terus bergulir dan gue tidak meratapi dgn apa  yg sudah terjadi dalam kehidupan gue dan mungkin ini yg disebut dgn takdir dari tuhan.

                                                 
 
   ( R.I.P ) Hesti Mandasari 1 juli 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar